5 Kerugian Beli Hp HDC yang Harus Diketahui

Membeli sebuah perangkat elektronik khususnya smartphone atau hp pintar, tentu kita menginginkan yang terbaik. Bukan perkara sulit menemukan hp pintar yang berkualitas saat ini.

Beragamnya varian hp pintar yang beredar di pasaran memuduhkan calon pengguna dalam menentukan hp pintar yang ingin mereka beli. Hp rilisan Samsung, Xiaomi, Oppo dan vendor-vendor lainnya bisa anda dapatkan di gerai-gerai hp pintar maupun marketplace.

Perkembangan hp yang semakin canggih kemudian melahirkan hp-hp flagship. Siapa yang tidak ingin memiliki hp flagship? Hp flagship adalah varian paling mahal yang dimiliki oleh sebuah vendor.

Mengingat harganya yang mahal, tidak semua orang bisa membeli hp flagship seperti iPhone XS. Sebagai alternatif, versi replika alias HDC dari hp tersebut kemudian bermunculan dengan desain yang nyaris tidak bisa dibedakan.

Meski terlihat keren karena mengadopsi desain yang sama dengan seri hp flagship, ada beberapa kerugian beli hp HDC yang membuatnya tidak direkomendasikan untuk dibeli. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Tidak ada garansi

Satu hal yang harus anda ingat sebelum memutuskan untuk membeli  hp HDC adalah tidak adanya garansi di hp HDC tersebut. Minusnya garansi tentu menjadi kerugian bagi kita sebagai pengguna.

Ya, umumnya, hp pintar yang beredar di Indonesia saat ini disertai dengan garansi resmi maupun garansi yang diberikan oleh distributor. Adanya garansi membuktikan bahwa pengguna terproteksi jika suatu hari menemui masalah pada hp mereka.

Jika anda menggunakan hp yang disertai garansi di dalamnya seperti Oppo Reno, anda bisa melakukan klaim terhadap garansi tersebut jika sewaktu-waktu mengalami masalah pada hp anda. Tentu saja garansi bisa diklaim untuk jangka waktu tertentu. Biasanya, 12 hingga 24 bulan.

Garansi tidak akan anda temukan di hp HDC karena hp ini merupakan versi replikasi dari hp yang beredar secara resmi di bawah naungan vendor yang membuatnya. Dengan kata lain, hp HDC adalah hp yang beredar secara tidak resmi atau yang akrab kita sebut Black Market.

Minusnya garansi di hp HDC membuat anda tidak bisa melakukan klaim jika menemui masalah di hp anda. Satu-satunya alternatif adalah dengan membawa hp ke tempat service yang mana anda harus merogoh kocek untuk itu.

2. Desain mirip, spesifikasi jauh berbeda

Sebagai orang mungkin melihat hp HDC sebagai produk elektronik yang menggiurkan mengingat ia punya desain, dimensi, bahkan material yang sama persis dengan hp aslinya. Inilah alasan mengapa banyak orang berminat untuk membeli hp HDC.

Namun, yang perlu anda ingat, meski mengadopsi bentuk yang sama seperti Samsung Galaxy S8 Plus, hp HDC mungkin saja terlihat keren dari luar, namun dari segi spesifikasi, perbedaan di antara hp asli dan hp HDC sangat berbeda jauh.

Perbedaan inilah yang kemudian membuat hp HDC dibanderol dengan harga yang sangat murah sehingga mampu menarik minat beli calon penggunanya. Gembar-gembor spesifikasi canggih yang bahkan melebihi versi hp aslinya hanyalah bualan semata.

Ya, hanya bualan semata. Anda mungkin sering melihat bagaimana penjual hp HDC melakukan hand-on hp HDC dan memamerkan fitur-fitur canggih apa saja yang dimiliki hp HDC tersebut. Nyatanya, fitur maupun spesifikasi yang diusung tidak jauh berbeda dengan hp entry-level.

Tidak hanya mirip dengan hp entry-level, spesifikasi hp HDC bahkan bisa dibilang lebih buruk dari hp entry-level. Tentu hal ini sangat merugikan, bukan? Alih-alih mendapatkan hp yang canggih, anda malah mendapatkan hp dengan spesifikasi asal-asalan.

3. Firmware yang tidak jelas

Dengan spesifikasi yang buruk, anda tidak bisa berharap lebih kepada hp HDC karena ia tidak akan mendapatkan dukungan sistem dari vendor yang membuatnya. Vendor hp HDC sendiri bisa terbilang abu-abu karena tidak jelas siapa yang membuatnya.

Hal ini bisa ditandai dengan minusnya update firmware di hp HDC yang beredar di pasaran. Update firmware sendiri sangat dibutuhkan agar hp mendapatkan update keamanan berkala sehingga hp senantiasa terproteksi.

Dengan sistem yang sudah dimanipulasi sedemikan rupi, anda tidak akan mendapatkan update firmware di hp HDC. Lain halnya jika anda menggunakan Asus Zenfone Max Pro M1 dimana ia menggunakan android stock resmi milik Google sebagai ROM-nya.

Digunakannya android stock di Asus Zenfone Max Pro M1 maupun hp lainnya seperti Google Pixel ini membuatnya selalu mendapatkan update firmware berkala dari Google.

4. Rawan malware

Kerugian beli hp hdc lainnya adalah tidak adanya update firmware. Minusnya update firmware membuat hp HDC mudah untuk diretas. Malware adalah apa yang anda temui jika menggunakan hp HDC tanpa sistem keamanan yang jelas di dalam hp-nya.

Dengan sistem yang sudah dimanipulasi sedemian rupa, malware bisa dengan mudah masuk ke hp anda karena tidak ada fitur keamanan yang melindunginya.

Jika sudah begitu, data anda yang jadi ancamannya. Tidak hanya data, hp HDC juga berpotensi mengatasi bootloop alias kondisi dimana hp anda tidak bisa masuk ke layar utama.

5. Kamera dan performa yang buruk

Jangan berharap lebih pada hp HDC. Ya, dengan banderol harga yang sangat murah dengan mengorbankan banyak hal penting yang seharusnya ada di setiap hp pintar, anda tidak akan mendapatkan performa yang mumpuni dari sebuah hp HDC.

Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan kualitas kamera hp HDC dengan kualitas hp aslinya seperti Apple iPhone X. Jelas, ada perbedaan yang sangat jauh di antara keduanya. Meskipun punya desain yang mirip persis, hp HDC kalah telak dengan hp aslinya mengingat hp asli hanya menggunakan spesifikasi berkualitas di dalamya.

Lain halnya dengan hp HDC yang diproduksi asal-asalan tanpa memperhatikan spesifikasi seperti apa yang disematkan. Jangan heran jika kemudian anda mendapatkan hp dengan kualitas buruk jika memilih untuk menggunakan hp HDC.

Selain kamera yang buruk, performa hp HDC untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang umumnya digunakan di hp aslinya juga tidak bisa diandalkan. Sungguh mengecewakan, bukan?

Itu dia beberapa kerugian beli hp HDC yang harus anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Semoga bermanfaat.